Pengertian Cerita, Cerpen, Novel, Drama dan Langkah-langkah Menulis Part.2

Postingan kali ini adalah sambungan dari postingan saya yang (klik) di sini. Jadi silahkan membaca artikel yang ada di link tersebut sebelum anda membaca artikel berikut.

Okay.. Kita lanjut.

Di dalam artikel sebelumnya saya berjanji akan memberi contoh membuat cerita yang terdiri atas beberapa kejadian yang menyatu. Seperti juga dalam contoh sebelumnya, kita akan menentukan tokoh dan kejadian-kejadian terlebih dahulu.


#Tokoh, saya ambil contoh Budi, Ayah Budi dan Ibu Budi. (Serasa balik ke SD deh) (Kalau ibu mau buat contoh yang lain juga boleh, silahkan cari contohnya, sendiri)
#Kejadian, saya ambil contoh tiga kejadian.
1. Terjatuh dari sepedah motor Ayahnya.
2. Belum bisa mengendarai sepedah motor.
3. Disuruh Ibu pergi ke pasar yang jauh letaknya.

Setelah digabungkan, akan berbentuk demikian :
     Budi terjatuh dari sepedah motor Ayahnya tadi siang. Dia memang belum bisa benar mengendarai sepedah motor. Tapi karena malas mengayuh federalnya menempuh jarak tujuan yang jauh, dia gunakan juga sepedah motor itu untuk memenuhi perintah Ibunya pergi ke pasar.

Ini sudah cerita namanya. Sudah ada tokohnya, lebih dari satu orang. Sudah ada kejadian, lebih dari satu kejadian. Alur kejadiannya juga sudah runtun urutannya secara logika dengan menggunakan alur mundur.

Hal yang bisa disimpulkan adalah URUTAN kejadian di sini yang dimaksud adalah secara logika. Jadi kalaupun waktunya dibuat maju-mundur-maju-mundur terus-terusan sampai nabrak pagar rumah orang (Nyopir mobil mas?) (Maaf buk,untuk selingan doang), kalau tatanannya tetap bisa diterima logika, maka beberapa kejadian itu sudah bisa dikatakan menyatu, menjadi Kesatuan Kejadian yang saya maksudkan di artikel pada postingan sebelumnya. (Oke, sampek sini aku radak-radak paham. Lanjutin deh..) (Oke buk).

Jadi untuk menyatukan beberapa kejadian ini, kita harus bisa berpikir logis dalam meruntunkan beberapa kejadian yang dialami tokoh dalam sebuah cerita. Kabar baiknya, cerita kita tidak akan monoton dengan satu bentuk alur saja, boleh maju terus, mundur terus (Awas nabrak lagi, dimarah yang punya pagar) (Jangan kawatir buk, sudah pengalaman kok (Nabrakin pagar)) (#Jitak#), maju mundur, mundur maju, berselang seling dalam satu ceritapun boleh. Syaratnya logis.

Sedangkan Pengertian Cerpen, Novel dan lain-lain menurun saja dari pengertian di atas, bahwa Cerpen Adalah Cerita yang pendek. Definisi Cerita sudah dibahas, silahkan digabungkan saja pengertian itu dengan pengertia pendek.


Lah.. Bagaimana cara kita meruntunkan beberapa kejadian dalam sebuah kesatuan kejadian yang logis?

Tunggu di postingan selanjutnya ya.. Trims  :)
(Kok nggak sekarang aja boi) (Ngantuk buk, mau tidur dulu)
(Ya udah sana) (Ngarep.. Bayar juga kagak...) (#Jitak#)

Related Posts:

0 Response to "Pengertian Cerita, Cerpen, Novel, Drama dan Langkah-langkah Menulis Part.2"

Baca Juga Artikel Lainnya